Sebagai ibu kota kecamatan, Desa Karangjambu memegang peranan vital sebagai pusat pemerintahan, ekonomi dan sosial bagi wilayah di sekitarnya. Terletak strategis di Kecamatan Karangjambu, Kabupaten Purbalingga, desa ini bukan sekadar pusat administratif, melainkan juga sebuah episentrum kehidupan masyarakat di lereng utara Purbalingga. Dengan dinamika pasar tradisional yang khas dan geliat pembangunan yang terus berjalan, Desa Karangjambu menampilkan potret sebuah desa yang tangguh dalam menghadapi tantangan alam sekaligus proaktif dalam menggerakkan roda perekonomian lokal. Kisah desa ini ialah cerminan dari semangat kemajuan di tengah bentang alam perbukitan yang subur namun rentan.

Letak Geografis dan Pusat Pemerintahan

Desa Karangjambu secara administratif merupakan ibu kota dari Kecamatan Karangjambu, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah. Sebagai pusat, kantor Camat Karangjambu, Koramil, dan Polsek berlokasi di desa ini, menjadikannya sebagai sentra pelayanan publik dan koordinasi keamanan bagi enam desa di sekitarnya. Desa ini tercatat dengan kode wilayah administrasi 33.03.17.2002 dan menggunakan kode pos 53357.

Secara geografis, Desa Karangjambu terletak di kawasan dataran tinggi yang didominasi kontur perbukitan. Luas wilayah Desa Karangjambu mencapai 6,42 km², menempatkannya sebagai desa dengan luas wilayah terkecil ketiga di kecamatannya. Meskipun demikian, perannya sebagai pusat kegiatan menjadikan wilayah ini memiliki kepadatan aktivitas yang lebih tinggi dibandingkan desa-desa tetangganya.

Adapun batas-batas wilayah Desa Karangjambu secara spesifik ialah:

• Sebelah Utara
  Berbatasan dengan Desa Purbasari.
• Sebelah Timur
  Berbatasan dengan Desa Jingkang.
• Sebelah Selatan
  Berbatasan dengan wilayah Kecamatan Kertanegara.
• Sebelah Barat
  Berbatasan dengan Desa Sirandu.

Lokasinya yang sentral membuat Desa Karangjambu menjadi titik temu dan perlintasan utama bagi warga dari berbagai desa di Kecamatan Karangjambu. Akses jalan utama yang melintasi desa ini menjadi urat nadi penting yang menghubungkan kawasan utara Purbalingga dengan pusat kabupaten. Namun topografi perbukitan yang mengelilinginya juga menyimpan potensi kebencanaan, terutama tanah longsor, yang menjadi tantangan laten bagi pemerintah dan masyarakat setempat.

Demografi dan Struktur Kependudukan

Berdasarkan data kependudukan Kabupaten Purbalingga per akhir tahun 2023, Desa Karangjambu memiliki jumlah penduduk sebanyak 4.847 jiwa. Dengan luas wilayah 6,42 km², maka tingkat kepadatan penduduk desa ini mencapai sekitar 755 jiwa/km². Angka ini merupakan yang tertinggi di Kecamatan Karangjambu, menegaskan fungsinya sebagai pusat pemukiman dan aktivitas.

Struktur demografi Desa Karangjambu lebih heterogen dibandingkan desa-desa penyangga di sekitarnya. Selain petani yang masih menjadi komponen penting, banyak penduduk yang berprofesi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), pedagang, penyedia jasa, dan wiraswasta. Keberadaan kantor-kantor pemerintahan dan fasilitas publik seperti sekolah dan pusat kesehatan menarik penduduk dengan beragam latar belakang profesi untuk menetap di desa ini.

Kehidupan sosial masyarakatnya berjalan dinamis, diwarnai oleh interaksi yang intens antarwarga. Semangat gotong royong dan kebersamaan masih terjaga, terutama dalam kegiatan sosial keagamaan dan kerja bakti. Kedewasaan masyarakat dalam berdemokrasi juga tercermin dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa (Pilkades) yang berjalan kondusif, di mana partisipasi publik menjadi salah satu yang tertinggi di wilayah tersebut.

Perekonomian: Denyut Nadi di Pasar Pon Karangjambu

Perekonomian Desa Karangjambu memiliki karakteristik yang unik karena tidak hanya bertumpu pada sektor agraris, tetapi juga pada sektor perdagangan dan jasa. Sebagai pusat kecamatan, denyut ekonomi desa ini sangat terasa di kawasan pasarnya.

Jantung Ekonomi Lokal

Salah satu ikon utama dan motor penggerak ekonomi Desa Karangjambu ialah Pasar Pon. Pasar ini merupakan pasar tradisional yang hanya beroperasi setiap hari pasaran Pon dalam kalender Jawa. Pada hari itu, pasar tumpah hingga ke alun-alun kecamatan, menciptakan keramaian dan perputaran uang yang signifikan.

Pasar Pon menjadi tujuan utama bagi warga dari seluruh penjuru Kecamatan Karangjambu, bahkan dari wilayah perbatasan kabupaten tetangga, untuk menjual hasil bumi mereka seperti sayur-mayur, buah-buahan, gula kelapa, dan hasil ternak. Sebaliknya, mereka juga membeli berbagai kebutuhan pokok, sandang, hingga peralatan pertanian. Keberadaan pasar ini memberikan efek domino yang positif, menghidupkan sektor transportasi lokal, warung makan, dan jasa lainnya pada hari pasaran. Pasar ini bukan hanya pusat transaksi, tetapi juga ruang sosial tempat warga saling bertemu dan bertukar informasi.

Selain perdagangan, sektor pertanian tetap menjadi fondasi penting. Lahan-lahan di pinggiran desa dimanfaatkan untuk menanam padi dan komoditas hortikultura. Industri rumah tangga, khususnya pengolahan gula kelapa, juga masih ditekuni oleh sebagian warga, melanjutkan tradisi ekonomi yang telah lama menghidupi masyarakat di kawasan ini.

Tata Kelola Pemerintahan dan Isu Pembangunan

Pemerintahan Desa Karangjambu dijalankan oleh seorang Kepala Desa beserta perangkatnya, yang berkantor di Balai Desa Karangjambu. Sebagai desa induk kecamatan, sinergi antara pemerintah desa dengan pemerintah kecamatan berjalan sangat erat dalam merumuskan dan melaksanakan program-program pembangunan.

Berdasarkan hasil Pilkades serentak pada tahun 2022, Sugito terpilih sebagai Kepala Desa Karangjambu. Di bawah kepemimpinannya, pemerintah desa fokus pada beberapa isu prioritas, di antaranya:

1. Peningkatan Infrastruktur
   Pembangunan dan pemeliharaan jalan desa, drainase, dan talud menjadi fokus utama untuk menunjang kelancaran aktivitas ekonomi dan mitigasi bencana.
2. Pemberdayaan Masyarakat
   Mendorong pertumbuhan UMKM dan memberikan dukungan bagi kelompok tani untuk meningkatkan produktivitas.
3. Pelayanan Publik
   Meningkatkan kualitas dan kecepatan layanan administrasi bagi seluruh warga desa.

Tantangan terbesar yang dihadapi ialah mitigasi bencana. Desa Karangjambu termasuk dalam zona merah rawan longsor. Beberapa kejadian longsor pernah terjadi dan mengancam pemukiman serta infrastruktur vital, termasuk ruas jalan provinsi yang melintasi desa. Pada awal tahun 2024, sebuah tebing di dekat SMPN 1 Karangjambu longsor dan sempat menutup sebagian badan jalan, menunjukkan betapa nyatanya ancaman tersebut.

Oleh karena itu, program pembangunan selalu diiringi dengan upaya mitigasi, seperti pembangunan talud di titik-titik rawan dan edukasi kebencanaan kepada masyarakat. Koordinasi intensif dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga menjadi kunci dalam menghadapi potensi bencana ini.

Wajah Ibu Kota Kecamatan yang Terus Berbenah

Desa Karangjambu adalah etalase dari Kecamatan Karangjambu. Perannya sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi menempatkannya dalam posisi yang strategis sekaligus penuh tantangan. Keberadaan Pasar Pon sebagai jantung ekonomi lokal dan statusnya sebagai pusat pelayanan publik menjadi keunggulan utama yang mendorong dinamika desa. Di sisi lain, ancaman bencana alam menuntut adanya kewaspadaan dan perencanaan pembangunan yang cermat.

Di bawah kepemimpinan yang progresif dan dengan dukungan partisipasi aktif masyarakatnya, Desa Karangjambu terus berupaya menyeimbangkan perannya. Desa ini tidak hanya membangun fisiknya melalui perbaikan infrastruktur, tetapi juga membangun ketangguhan sosialnya dalam menghadapi tantangan zaman. Dengan demikian, Desa Karangjambu akan terus bertumbuh, mengukuhkan fungsinya sebagai jantung yang memompa kehidupan bagi seluruh wilayah di sekitarnya.